PUSDI melakukan Riset Kesehatan Mangrove Berbasis Citra Satelit Multispektral di Desa Jangkrahan, Kulonprogo

Kulonprogo – Penelitian inovatif terkait kesehatan ekosistem mangrove berbasis citra satelit multispektral resmi dimulai di Desa Jangkrahan, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo. Penelitian ini dipimpin oleh Dra. Alif Noor Anna, M.Si., dengan kolaborasi internasional bersama Dr. Murnira Othman dari Institute for Environment and Development (LESTARI), Universiti Kebangsaan Malaysia. Proyek ini bertujuan mengintegrasikan teknologi modern untuk mendukung pengelolaan ekosistem mangrove yang berkelanjutan.

Menggunakan teknologi citra satelit multispektral dan drone, penelitian ini mengkaji kondisi kesehatan mangrove secara detail dan akurat. “Teknologi ini memungkinkan kami memetakan kesehatan mangrove dengan lebih presisi, serta memberikan data yang komprehensif terkait perubahan kondisi vegetasi,” ujar Dra. Alif Noor Anna. Selain itu, riset ini juga berupaya memahami pengaruh aktivitas manusia terhadap keberlangsungan ekosistem mangrove.

Dr. Murnira Othman menambahkan bahwa kolaborasi lintas negara ini mencerminkan pentingnya upaya global dalam melestarikan ekosistem pesisir. “Mangrove memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan ekonomi masyarakat pesisir. Kami berharap hasil riset ini tidak hanya memberikan manfaat lokal, tetapi juga menjadi rujukan internasional,” kata Dr. Murnira.

Selain aspek teknis, penelitian ini juga melibatkan masyarakat setempat untuk mendukung pengumpulan data lapangan dan meningkatkan kesadaran mereka terhadap pentingnya pelestarian mangrove. Pendekatan partisipatif ini diyakini mampu memperkuat hubungan antara penelitian dan praktik konservasi berbasis masyarakat.

Riset ini diharapkan menghasilkan peta kesehatan mangrove yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pemerintah daerah maupun mitra internasional. Desa Jangkrahan, yang memiliki ekosistem mangrove luas dan strategis, diharapkan menjadi model pengelolaan berbasis data untuk wilayah pesisir lainnya di Indonesia. Kolaborasi ini juga diharapkan memperkuat hubungan akademis antara Indonesia dan Malaysia dalam penelitian lingkungan.

Rudiyanto

Admin PUSDI UMS

Powered by Chat Help