Surakarta, 27 Juli 2024 — Pusat Studi Lingkungan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) bekerja sama dengan Fakultas Geografi UMS dan Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Boyolali sukses menyelenggarakan webinar bertajuk “Pengelolaan Tambang Berwawasan Lingkungan Hidup: Peluang dan Tantangan Industri Tambang”. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 Juli 2024, pukul 10.00 WIB melalui platform daring.
Webinar ini menghadirkan dua narasumber utama yang kompeten di bidangnya. Dr. Dr. Muchammad Sobri, S.Pt., M.P., Ketua Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Provinsi Jawa Tengah, dan Aditya Saputra, Ph.D., dari Fakultas Geografi UMS, membagikan wawasan dan perspektif mereka mengenai isu-isu krusial terkait pengelolaan tambang dengan pendekatan yang lebih ramah lingkungan. Diskusi ini menjadi sangat relevan mengingat adanya pro dan kontra terkait izin tambang untuk Organisasi Masyarakat (ORMAS).
Dalam sesi pertama, Dr. Sobri membahas tantangan-tantangan yang dihadapi dalam implementasi kebijakan lingkungan di sektor tambang. Beliau menekankan perlunya harmonisasi antara kepentingan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan agar dampak negatif dari aktivitas tambang dapat diminimalisir. Sementara itu, Aditya Saputra, Ph.D., membagikan pandangan akademis mengenai peluang yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan praktik tambang berkelanjutan, termasuk teknologi-teknologi terbaru yang dapat mengurangi dampak ekologis.
Webinar ini juga membuka ruang untuk diskusi interaktif, di mana peserta yang terdiri dari akademisi, praktisi lingkungan, dan masyarakat umum dapat mengajukan pertanyaan dan berpartisipasi dalam dialog. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk memperluas pemahaman dan membangun sinergi antara berbagai pihak dalam upaya menciptakan industri tambang yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Dengan suksesnya acara ini, Pusat Studi Lingkungan UMS, Fakultas Geografi UMS, dan Majelis Lingkungan Hidup PDM Boyolali berharap dapat terus berkontribusi dalam mendorong praktek pengelolaan tambang yang lebih baik dan berwawasan lingkungan. Kegiatan seperti ini diharapkan menjadi langkah awal menuju perubahan positif dalam industri tambang di Indonesia, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya integrasi aspek lingkungan dalam setiap kebijakan dan praktik industri.